Telaah Kritis terhadap Hadis-Hadis tentang Waktu Subuh
Abstract
Tulisan ini menelaah secara kritis hadis-hadis tentang waktu Subuh, terutama permulaan waktunya, karena ada perbedaan ukuran memulai di kalangan cerdik pandai. Ada yang memulai Subuh ketika matahari berada di 20° di bawah ufuk sebelum terbit, ada yang memulainya ketika matahari berada 15° di bawah ufuk, dan Muhammadiyah memulainya ketika matahari berada di ketinggian 18° di bawah ufuk. Semua sepakat bahwa awal waktu Subuh itu ketika terbit fajar (shadiq). Bagi Muhammadiyah, fajar sadik dalam falak ilmi difahami sebagai awal astronomical twilight (fajar astronomi). Cahaya ini mulai muncul di ufuk timur menjelang terbit matahari pada saat matahari berada sekitar 18° di bawah ufuk (atau jarak zenit matahari = 108°). Besar sudut ini sama dengan masuknya waktu Isya, yaitu ketika warna mega merah menghilang. Persoalannya, mengapa muncul tiga angka; apakah karena ada perbedaan informasi dari teks Al-Quran dan Hadis, ataukah karena perbedaan telaah atas teks yang sama.
Keywords
waktu subuh; fajar; subuh dalam hadis
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Muh. Zuhri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN: 1410-332X (p); 2540-2979 (e)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License